SEMUA orang tahu, cepat atau lambat, kehidupan ini akan
berakhir. Artinya, setiap orang pasti akan meninggal dunia. Tidak ada orang
yang bertahan hidup dalam keabadian sepanjang masa seperti yang diharapkan
oleh para kaisar di masa silam. Apapun yang kita lakukan, kematian pasti akan
datang.
Kapan dia akan tiba? Kita menjawabnya dengan ungkapan,
"Saya tahu, tetapi saya tidak tahu". Maksudnya, saya tahu bahwa
suatu hari saya akan meninggal dunia. Namun saya tidak tahu kapan dirinya
akan meninggal. Semua orang juga mengalami hal yang sama, hanya tahu tetapi
tidak tahu. Kita hanya bisa menunggu kematian tiba.
Dalam kehidupan ini, semua orang bagaikan berada dalam barisan
eksekusi hukuman mati. Ketika kematian tiba, tidak ada yang bisa dilakukan.
Kita tidak bisa menolaknya, kita tidak bisa melakukan tawar menawar, atau
mencoba mengulur-ulur waktu eksekusi, dan sebagainya. Kita harus menerimanya
dengan lapang dada, pasrah.
Ketika kematian tiba, tidak ada yang bisa dibawa dan tidak ada
yang mau ikut dengan kita. Seluruh harta benda akan berpindah tangan, menjadi
milik orang lain. Pasangan hidup dan anak-anak serta saudara, yang katanya
cinta dengan kita, tidak ada yang mau ikut. Jabatan, kedudukan, pangkat;
semuanya harus ditinggalkan. Satu-satunya yang setia menjadi teman adalah
segala perbuatan baik dan buruk (karma) yang sudah pernah dilakukan dalam
kehidupan ini dan kehidupan sebelumnya.
Secara umum, semua orang yakin dengan adanya kehidupan selanjutnya;
setidak-tidaknya tentang surga dan neraka. Apa yang membuat seseorang
terlahir di surga atau di neraka? Semua orang yakin bahwa perbuatan yang
telah dilakukan dalam kehidupan sekarang yang akan mengantarkan mereka ke
surga atau neraka. Dalam hidup ini, kita bisa memilih atau berangan-angan.
Namun ketika kematian tiba, kita tidak bisa memilihnya. Tabungan perbuatan
baik dan buruk yang akan mengantarkan kita.
Umat Hindu percaya adanya Hukum Karma Phala. Semua perbuatan
yang sekarang dan perbuatan di masa silam yang belum berbuah akan menjadi
bekal perjalanan di masa mendatang. Sayangnya, kita tidak pernah tahu apa
yang sudah kita lakukan dalam kehidupan sebelumnya. Dalam kehidupan ini,
banyak perbuatan yang sudah kita lakukan; ada yang buruk dan ada pula yang
baik.
Saya yakin, bekal perjalanan kita untuk kehidupan yang akan
datang belum cukup banyak. Oleh karena itu, gunakan waktu yang ada untuk
senantiasa bebuat baik. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam kehidupan ini
dan coba lakukan sebaik mungkin pada saat ini, tanpa menunda-nunda waktu.
Cobalah untuk berbagi, membantu orang yang kurang mampu, walaupun kecil.
Cobalah untuk menjalankan sadhana dengan sebaik mungkin. Luangkan waktu untuk
melatih pikiran dengan duduk bermeditasi setiap hari.
Masih banyak tabungan perbuatan baik yang bisa dilakukan.
Melatih kesabaran, semangat dalam melakukan latihan atau tugas lainnya,
selalu sadar atau waspada dalam setiap ucapan dan tindakan, selalu berpikir
yang baik sehingga berucap yang baik, berjuang dengan sungguh-sungguh,
mempunyai tekad yang kuat, dan masih banyak lagi yang lainnya. Demikian
banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan.
Jika kita bisa melatih diri ke arah yang baik, secara tidak
langsung kita mengurangi perbuatan buruk atau perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat. Demikian banyak bekal yang bisa dikumpulkan dalam sisa kehidupan
kita.
Marilah kita menunggu mati. Tidak perlu mencari mati dengan
bunuh diri, apalagi sambil membunuh orang lain dan merugikan orang banyak.
Sepanjang sisa waktu yang ada, sebelum kematian tiba, gunakan untuk
mengumpulkan bekal perjalanan nanti. Menuju surga atau neraka, alam yang
lebih baik atau lebih buruk; tergantung dari diri kita sendiri.
1 komentar:
Om Swastiastu ; Rare Angon Nak Bali Belog berkunjung dan sangat yakin dengan Karmapala itu, sering kita merasakannya, tetapi kenapa kita selalu berpikir OH NASIB .... nasibku ditentukan aku sendiri, nasibmu ditentukan kamu sendiri, hanya melalui karma yang kita perbuat. Berbahagialah orang yang telah menyadari Hukum Karmapala, hanya dengan itu kita akan kembali pada Dharma
Salam Rahayu
Om Santi Santi Santi Om
Posting Komentar